Pages

Subscribe:

Selasa, 31 Juli 2012

Pemkab Pringsewu Bertekad

Jadikan Pringsewu
Pusat Wisata Bernilai Jual

PRINGSEWU - Pemerintah Kabupaten Pringsewu berencana mengembangkan sejumlah obyek wisata menjadi tujuan wisata bernilai jual. Rencana tersebut diungkapkan bupati Pringsewu H.Sujadi saat menerima kunjungan  reporter cilik  di kantor pemda setempat, Selasa (31/7).
 
Menurut Sujadi, ada sejumlah lokasi wisata yang dapat dikembangkan, diantaranya wisata religious, yakni makam pahlawan sekaligus ulama Islam KH.Ghalib di Kelurahan Pringsewu Barat. Situs tersebut, selama ini sudah cukup terkenal di seluruh nusantara dan banyak dikunjungi para peziarah dari luar wilayah Provinsi Lampung, bahkan dari sejumlah Negara tetangga.
Selain itu, terdapat pula situs Goa Bunda Maria La Verna di Kelurahan Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu yang juga banyak dikunjungi umat katolik dari seluruh Indonesia.
“Selain wisata religious, Pringsewu juga banyak menyimpan potensi wisata lain yang selama ini belum tergali,” katanya.

Potensi wisata tersebut, lanjut bupati, adalah wisata alam, yakni Telaga Gupit di Kecamatan Gadingrejo, Dam Way Ngison di Kecamatan Pagelaran, Bukit Silitonga di Kecamatan Sukoharjo, Hutan Kota Bukit Pangonan di Kelurahan Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu, bangunan bersejarah peninggalan Belanda berupa Talang Air di Kelurahan Pajaresuk dan Pekon Bumiayu, Kecamatan Pringsewu, serta Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran. Selain itu, Pringsewu juga berpotensi besar dikembangkan sebagai pusat wisata kuliner,  mengingat banyaknya restoran baik besar maupun kecil, mulai masakan daerah hingga fastfood, dan juga tenda-tenda pedagang makanan yang buka pada malam hari di sekitar alun-alun Pendopo Kabupaten Pringsewu dan di pusat kota Pringsewu, termasuk Rest Area yang akan dibangun di Jalan Lintas Barat, Kecamatan Gadingrejo. “Selain itu, tentu saja wisata belanja, karena selain banyak  kawasan pertokoan, di Kota Pringsewu juga terdapat Mal,” ujarnya.

Selain menjadikan sebagai Kota Wisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu juga bertekad menjadikan Pringsewu sebagai pusat pembelajaran bahasa asing. Sebagai upaya  mewujudkan ke arah tersebut, adalah dengan mendirikan kampung bahasa. Ada 3 bahasa yang akan dijadikan bahan pembelajaran, masing-masing yakni bahasa Inggris, Arab, dan Mandarin.

Untuk daerah-daerah yang direncanakan menjadi lokasi kampung bahasa tersebut, kata bupati, adalah wilayah sekitar kampus calon Universitas Muhammadiyah Pringsewu di Pringsewu Barat sebagai kampung bahasa Inggris, kemudian kampung bahasa Arab berada di wilayah sekitar Pondok Pesantren Sunan Jatiagung di Desa Jatiagung, Kecamatan Ambarawa, serta sebagai pusat bahasa Mandarin adalah wilayah Pringombo di Pringsewu Timur.
Pemilihan ketiga lokasi tersebut, menurut bupati, adalah berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya wilayah sekitar kampus calon Universitas Muhammadiyah Pringsewu sebagai pusat bahasa Inggris mengingat kawasan tersebut banyak terdapat perkampungan mahasiswa dan banyaknya para akademisi serta kaum intelektual yang terbiasa dengan pemakaian bahasa Inggris.  “Sedangkan wilayah sekitar Pondok Pesantren Sunan Jatiagung sebagai kampung bahasa Arab, mengingat di wilayah tersebut terdapat warga keturunan Arab, juga habib dan para pengasuh di ponpes tersebut  pun merupakan warga keturunan Arab, serta pernah pula bertempat tinggal di Timur Tengah, sehingga tahu persis bahasa dan kebudayaan Arab.
Sementara dipilihnya wilayah Pringombo, Pringsewu Timur  sebagai kampung bahasa Mandarin, karena  kawasan tersebut  banyak tinggal komunitas warga etnis Tionghoa,” katanya.

Dalam kampung bahasa tersebut, bupati berharap masyarakat akan banyak menggunakan ke-3 bahasa tersebut, sehingga akan banyak menarik minat orang dari daerah lain untuk belajar  di kampung bahasa Pringsewu. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar