Pages

Subscribe:

Selasa, 03 Juli 2012

Pemkab Pringsewu Abadikan Pudjo Djatmiko Jadi Nama Jalan

PRINGSEWU - Nama salah satu tokoh pamong praja di Provinsi Lampung, Pudjo Djatmiko diabadikan menjadi nama salah satu  jalan utama  di Pringsewu. Ruas Jalan Pudjo Djatmiko ini membentang mulai dari Jembatan Way Sekampung, Sukoharjo I,  hingga perempatan Pasar Sukoharjo, Pringsewu.
Penamaan Jalan Pudjo Djatmiko sebagai nama jalan utama di wilayah Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu  menuju wilayah Kabupaten Lampung Tengah tersebut dicanangkan Bupati Pringsewu Sujadi saat melakukan ziarah ke makam tokoh tersebut di Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu. Penamaan Jalan Pudjo Djatmiko tersebut merupakan usulan dari masyarakat untuk mengenang jasa-jasanya yang begitu besar bagi Pringsewu dan Provinsi Lampung pada umumnya.


Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga akan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengangkat Pudjo Djatmiko sebagai pahalawan daerah.
Kaitan dengan itu, Bupati Pringsewu Sujadi meminta kepada Dinas Sosial setempat untuk segera menindak lanjuti usulan tersebut.
Dengan diabadikannya nama Pudjo Djatmiko ini, maka ruas jalan utama Pringsewu menuju arah Lampung Tengah ini, mulai dari pangkal jembatan Way Sekampung hingga Pasar Sukoharjo dinamakan Jalan Pudjo Djatmiko, mulai dari Pasar Sukoharjo sampai batas Lampung Tengah tetap bernama Jalan Mr.Gele Harun Raya, dan dari jembatan Way Sekampung hingga lampu merah pusat kota Pringsewu tetap bernama Jalan KH Ghalib Raya.

Pudjo Djatmiko yang terlahir di Margomulyo, Ngawi, Jawa Timur pada tanggal 20 Februari 1914, wafat pada tanggal 26 Maret 2006 di Sukoharjo I dalam usia 92 tahun. Jejak perjuangannya dimulai saat ia menjadi anggota Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang dipimpin Dr.Soetomo, MMPP pimpinan Sukarjo Wiryo Pranoto (salah satu anggota Volksraad). Selain itu, ia merupakan salah satu kolonis pertama yang diberangkatkan untuk membuka hutan Way Sekampung, Pringsewu, serta menjadi 'Lurah Sukaharjo' pertama, dan Camat Pagelaran pada tahun 1941 saat pemerintahan kolonial Belanda, dimana kala itu wilayah Pringsewu dan sekitarnya  masih bernama Kecamatan Pagelaran. Setelah proklamasi kemerdekaan, Pudjo Djatmiko diangkat sebagai PNS dan tetap menjabat sebagai Camat Pagelaran. Setelah itu, ia menjadi Camat Gadingrejo, Camat Metro, Camat Natar, dan Camat Panjang. Setelah itu, karirnya menanjak menjadi Patih Kotabumi. Pernah menjadi anggota DPRD Lampung Selatan, dan juga Kepala Litbangwas Lampung Selatan, dan terakhir ia sibuk berorganisasi menjadi penasehat PWRI Cabang Tanggamus. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar