Pages

Subscribe:

Rabu, 28 November 2012

Peringatan Hari Guru Nasional & HUT PGRI di Pringsewu Meriah

PRINGSEWU - Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-8 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-67 tingkat Kabupaten Pringsewu digelar di Gedung Olah
raga (GOR) Jejama Secancanan, Kuncup, Pringsewu Barat, Rabu (28/11). Acara tersebut dihadiri Bupati Pringsewu H.Sujadi dan Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP, Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi beserta para asisten dan staf ahli bupati, jajaran fokorpimda, Ketua TP-PKK Pringsewu Hj.Nurrohmah Sujadi dan wakilnya Hj.Dea Ameira Narapati SZP, jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu, ketua dan pengurus PGRI Provinsi Lampung dan Kabupaten Pringsewu, serta ribuan guru maupun tenaga kependidikan dari 9 kecamatan se Kabupaten Pringsewu. Dalam acara yang berlangsung meriah tersebut, juga turut diserahkan penghargaan dan hadiah bagi para guru atau tenaga pendidik dan kependidikan berprestasi, serta dirangkaikan dengan pengukuhan Bunda PAUD kecamatan oleh Bunda PAUD Kabupaten Pringsewu Hj.Nurrohmah Sujadi.
Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya mengatakan guru merupakan ujung tombak pembangunan pendidikan, terutama dalam membangun dan meningkatkan Sumber Daya Manusia. Dengan demikian, untuk melahirkan anak bangsa yang beriman, cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak mulia, diperlukan tenaga pendidik profesional dan bermartabat. Untuk itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat dan meningkatan mutu pendidikan pada semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. "Ke depan kita masih akan melakukan penjaminan mutu pendidikan, melalui berbagai kegiatan diantaranya melalui workshop, diskusi dan pelatihan tenaga pendidik yang dapat memberikan keterampilan dalam meningkatkan kemampuan profesi guru," katanya.

Melalui peringatan HGN ke-8 dan HUT PGRI ke-67 tersebut, lanjut bupati, diharapkan benar-benar akan mampu mengembangkan peran strategis guru untuk membangun karakter bangsa melalui peningkatan kinerja guru untuk pendidikan yang bermutu, dan PGRI sebagai wadah para guru akan semakin profesional dan dicintai oleh seluruh anggotanya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

12 Camat & 12 Kades-Lurah Se Lampung Dapat Penghargaan

PRINGSEWU - Sebanyak 12 camat dan 12 kepala desa se Provinsi Lampung menerima penghargaan Satya Lencana III Adhitya Karya Mahatva Yodha sebagai pembina Karang Tauna berprestasi, dari Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung Ir.H.Aryodhia Febriansa SZP, SH. Para camat tersebut yakni Camat Telukbetung Utara Kota Bandarlampung Drs.Al Qomar Nurdin, Camat Metro Pusat Kota Metro, Camat Pringsewu Kabupaten Pringsewu Hasnurrahim, BBA, Camat Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan Laila Soraya, MM, M.Si, Camat Pulaupanggung Kabupaten Tanggamus Romas Yadi, S.Sos, Sekretaris Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran Rahmatullah, SP, MM, Camat Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Kabupaten Lampung Utara Aliudin, Camat Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat Untung Budiono, S.Sos, Camat Blambanganumpu Kabupaten Waykanan Gani Masnif, S.Sos, Camat Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat Yudha Setiawan, S.IP, Camat Seputihagung Kabupaten Lampung Tengah Supriyatno, S.IP, serta Camat Menggala Kabupaten Tulangbawang Drs.Eka Saputra, MM.
Selain itu, turut diserahkan pula penghargaan Satya Lencana IV Adhitya karya Mahatva Yodha kepada 12 kepala desa dan lurah, yakni Lurah Gedongair Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandarlampung Maulidin Ansyori, S.Ag, MH, Lurah Iringmulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro Subehi, S.STP, Kepala Pekon Fajaragung Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Wahidin, Kepala Desa Jatibaru Kecamatan Tanjungbintang Kabupaten Lampung Selatan Kus Haryanto, Kepala Pekon Talangsepuh Kecamatan Talangpadang Kabupaten Tanggamus Sutrisno, Kepala Desa Wayurang Kecamatan Padangcermin Kabupaten Pesawaran Mat Aliudin, Kepala Desa Padangratu Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Suwardi, Lurah Dayamurni Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat Erwan Syahroni, SE, Kepala Kampung Karangumpu Kecamatan Blambanganumpu Kabupaten Waykanan M.Kosim, SP, Kepala Kampung Bakung Kecamatan Gedungmeneng Kabupaten Tulangbawang, Kepala Kampung Donoarum Kecamatan Seputihagung Kabupaten Lampung Tengah Sadiyo, serta Peratin Trimulyo Kecamatan Gedungsurian Kabupaten Lampung Barat.

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial RI Drs.Asep Sasa Purnama, M.Si, didampingi Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP dan Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung H.Aryodhia Febriansa SZP dalam sambutannya mengatakan memberdayakan Karang Taruna merupakan sebuah proses besar yang melibatkan pemerintah sebagai pembina, masyarakat sebagai penerima layanan tempat dimana Karang Taruna berada, dunia usaha serta warga Karang Taruna itu sendiri. "Saya berpesan agar jajaran Karang Taruna agar memperkuat kelembagaannya, memperkuat persaudaraan dan persatuan antar warga Karang Taruna, menciptakan kreativitas terutama dalam penanganan masalah sosial, serta meningkatkan profesionalisme," katanya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

 Karang Taruna Jadi  Pondasi Pembangunan

 PRINGSEWU - Sebagai bagian dari komponen bangsa, Karang Taruna tak luput dari pusaran perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, eksistensi Karang Taruna juga sempat mengalami pasang surut, namun keberadaannya tak pernah hilang dimakan jaman.
"Hal ini membuktikan bahwa Karang Taruna memiliki akar yang sangat k

uat sebagai salah satu pondasi pembangunan nasional. Untuk itu tidak keliru jika Karang Taruna sering disebut sebagai salah satu pandu pemuda Indonesia untuk mengawal pembangunan negara," kata Drs.Asep Sasa Purnama, M.Si, dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Sosial RI, saat membuka Bulan Bakti Karang Taruna tingkat Provinsi Lampung tahun 2012 di Desa Fajaragung, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Senin (26/11) katanya.

Dikatakannya, sejarah panjang membuktikan bahwa Karang Taruna sebagai pilar sosial telah melakukan kiprahnya dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembentukan karakter generasi muda di perdesaan, serta telah terbukti dan teruji dapat menangkal hampir semua persoalan-persoalan kehidupan generasi muda, meskipun awal pembentukannya, telah difokuskan pada hal yang bersifat preventif dan bukan kuratif. "Dinamika bangsa Indonesia harus disikapi dengan bijaksana oleh semua fihak, baik pembina maupun warga Karang Taruna itu sendiri. Persoalannya, sejauh mana Karang Taruna menyiapkan diri menangkap fenomena perubahan itu dan menjadikan semua proses perubahan sebagai tantangan dan peluang, bukan sebagai hambatan," ujar dia.

Ditambahkan Asep, memberdayakan Karang Taruna merupakan sebuah proses besar yang melibatkan pemerintah sebagai pembina, masyarakat sebagai penerima layanan tempat dimana Karang Taruna berada, dunia usaha dan warga Karang Taruna itu sendiri. Jumlah Karang Taruna yang besar dan tersebar di seluruh desa di Indonesia seharusnya menjadi sebuah kekuatan yang dasyat, meskipun potensi ini seringkali menjadi dilema bagi Karang Taruna ketika berhadapan dengan tawaran yang bersifat pragmatis kepentingan sesaat segolongan orang. "Oleh karenanya, saya berpesan agar jajaran Karang Taruna agar memperkuat kelembagaannya, memperkuat persaudaraan dan persatuan antar warga Karang Taruna, menciptakan kreativitas terutama dalam penanganan masalah sosial, serta meningkatkan profesionalisme," tambahnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Bupati Sampaikan RPJMD 2011-2016

PRINGSEWU - Rapat paripurna Penyampaian Rancangan Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pringsewu 2011-2016 digelar di gedung DPRD setempat, Rabu (28/11). Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Pringsewu H.Ilyasa didampingi Wakil Ketua Drs.Fransiskus Xaverius Siman dan Stiyono, SH tersebut, dihadiri Bupati Pringsewu H.Sujadi dan Wakil Bupati H.Handitya NSZP beserta jajaran Pemkab Pringsewu.
Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya mengatakan dalam Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dinyatakan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah, dan dalam Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Berdasarkan amanat Undang-undang tersebut dan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2008.
"RPJMD Kabupaten Pringsewu tahun 2011-2016 adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Pringsewu dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholder di Kabupaten Pringsewu dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tersebut," katanya.

Penyusunan RPJMD Kabupaten Pringsewu 2011-2016, lanjut bupati, dimaksudkan untuk menjabarkan secara rinci tahapan lima (5) tahun selama Pemerintahan Kabupaten Pringsewu periode 2011-2016 untuk mewujudkan visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pringsewu 2005 – 2025, yakni 'Pringsewu Maju, Sejahtera, dan Berdayasaing'.
"Terkait hal tersebut, diharapkan penyusunan RPJMD Kabupaten Pringsewu memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan, terciptanya rasa kepemilikan rencana, menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Dengan demikian akan dapat terlihat keterkaitan antara sumber daya dan potensi daerah yang tersedia dengan indikator capaian hasil kerja yang terdefinisi dengan baik, sehingga para pelaku pembangunan khususnya pemerintah daerah dapat terus melakukan pengukuran terhadap hasil kerja dari alokasi atau distribusi sumber daya dan langkah-langkah strategis pencapaian visi, misi dan arah pembangunan daerah, selain dapat pula dijadikan pedoman bagi para pelaku pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pringsewu, sehingga menjadi lebih terarah dan terintergrasi, dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional," ujarnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Kamis, 22 November 2012

Pertumbuhan Ekonomi Pringsewu Meningkat Tajam

PRINGSEWU - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pringsewu dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan yang cukup baik. Tahun 2009 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan adalah sebesar 5,80% dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 6,95%, serta pada tahun 2011 kembali mengalami peningkatan menjadi 7,10%. Sementara di akhir 2012 ini, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan kembali meningkat, mengingat struktur perekonomian Kabupaten Pringsewu yang didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDRB Pringsewu.
Hal tersebut  diungkapkan Bupati Pringsewu H.Sujadi saat acara Coffee Morning di kampus STKIPM Pringsewu, Kamis (22/11).
Untuk jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2010 sebanyak 45.417 jiwa atau sebesar 12,45% dari total penduduk Pringsewu. Dengan jumlah tersebut, Pringsewu menduduki posisi ke-4 terendah dari 14 kabupaten/kota se Provinsi Lampung. Jumlah penduduk miskin tersebut diperkirakan akan menurun pada tahun 2012. Ini dilihat dari inflasi Kabupaten Pringsewu yang mengalami penurunan cukup signifikan, yakni pada tahun 2010 sebesar 8,97% dan pada tahun 2011 menurun menjadi 3,60%. Berdasarkan laporan terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Kabupaten Pringsewu pada tahun kalender 2012 dari Januari – September sebesar 3,65% atau rata-rata sebesar 0,48% setiap bulannya.  "Sementara itu di bidang pendidikan, Pemkab Pringsewu telah merehabilitasi sebanyak 129 Sekolah Dasar, membangun satu Unit Sekolah Baru yakni SMA Negeri Pardasuka, memberi bantuan insentif kepada 700 guru honorer dan tenaga kependidikan, serta 132 pengawas sekolah. Selain itu, Pemkab Pringsewu juga memberi bantuan kepada 207 orang siswa yang diterima di perguruan tinggi. Prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para pelajar Pringsewu juga tidak sedikit, diantaranya oleh Farkhan Raflesia pelajar SMA Neegri Gadingrejo yang telah mengharumkan nama Pringsewu dengan menjadi juara pada Olimpiade Sains Nasional bidang astronomi dan mendapat medali emas. Kemudian Adisetiawan pelajar SMA Negeri Sukoharjo yang menjadi juara 1 Olimpiade Kimia tingkat regional, Dian Windri pelajar SMA Negeri 1 Pringsewu yang berhasil mejadi juara 2 Tingkat Provinsi Pelajar Lalu Lintas, serta Gilang Ramadhan juga dari SMA Negeri 1 Pringsewu yang meraih Juara 1 Olimpiade Pasar Modal Tingkat Provinsi Lampung. Oleh karena itu, Pemkab Pringsewu menetapkan fokus di bidang pendidikan dengan melaksanakan peningkatan akses dan pemerataan kualitas serta kuantitas pendidikan, seperti program wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, sekaligus menjajaki kemungkinan pendirian Akademi Komunitas yang ditujukan bagi lulusan Sekolah Menengah Umum dan Kejuruan atau sederajat tanpa batas usia untuk melanjutkan pendidikan yang berbasis keterampilan dan berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dalam upaya mewujudkan tenaga terampil siap pakai, sekaligus menciptakan peluang lapangan kerja baru yang diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran," ungkap bupati.

Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi dan catatan tahun 2012, maka untuk tahun 2013 telah direncanakan berbagai program prioritas yang meliputi percepatan pembangunan infrastuktur perkotaan, perdesaan dan prasarana, antara lain pembangunan bertahap jalan dua jalur-empat lajur pada jalan negara sepanjang 8,6 km yang bersifat mendesak untuk mengantisipasi kemacetan yang lebih parah pada jalan protokol di pusat Kota Pringsewu maupun jalan alternatif di lingkungan permukiman padat penduduk. Sementara untuk menghindari kerusakan jalan dan mengurangi kemacetan akibat kendaraan bertonase berat selama ini, serta mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas terkait semakin terbukanya Jalan Lintas Barat (Jalinbar), akan dilaksanakan pembangunan Jalan Lingkar Utara dan Selatan secara komprehensif.
"Tentu untuk mewujudkan itu semua, Pemkab Pringsewu tidak akan sanggup bila hanya mengandalkan kemampuan sendiri. Untuk itu Pemkab Pringsewu mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung dan membantu jalannya pembangunan, demi terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di Bumi Jejama Secancanan menuju Kabupaten Pringsewu yang Bersenyum Manis, yakni Bersih, Sehat, Ekonomis, Nyaman, Unggul, Maju dan Mandiri, serta Aman dan Agamis," pungkas bupati. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

SMA Negeri Pardasuka Diresmikan


PARDASUKA - Bupati Pringsewu Sujadi meresmikan SMA Negeri Pardasuka, Kamis (22/11). Bangunan unit sekolah baru yang berada di kecamatan paling ujung selatan wilayah Pringsewu tersebut menghabi
skan dana sebesar Rp 1.530.808.000, berasal dari bantuan sosial pembangunan unit sekolah baru (USB) SMA tahun 2012 dari Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri dari 3 ruang belajar, 1 ruang kantor, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium IPA, serta 1 unit WC siswa.
Sedangkan unit bangunan lainnya merupakan bantuan provinsi, terdiri dari 3 ruang kelas belajar, 2 laboratorium bahasa dan komputer, serta 1 ruang guru.

Bupati Pringsewu Sujadi didampingi Wakil Bupati Pringsewu Handitya Narapati SZP dalam sambutannya berpesan gedung sekolah baru tersebut dapat dipergunakan dengan baik dan optimal, sekaligus menjadikan SMA Negeri Pardasuka tersebut sebagai pusat pendidikan dan pembentukan karakter bangsa serta sentra penyebarluasan ilmu yang baik dan bermanfaat bagi putra-putri kita. "Selenggarakan proses pembelajaran yang nyaman dan mengandung nilai-nilai pembinaan akhlak mulia demi masa depan anak-anak calon penerus pemimpin bangsa, sehingga SMA Negeri Pardasuka dapat mencetak lulusan yang unggul dan berkualitas," katanya.

Dalam acara peresmian yang juga dihadiri anggota DPRD Pringsewu dari Kecamatan Pardasuka, Sekdakab Pringsewu Drs.Idrus Effendi beserta para asisten, jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan Pringsewu, serta uspika kecamatan setempat, Bupati Pringsewu juga menanda tangani prasasti sekaligus berkeliling meninjau bangunan sekolah tersebut. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md.Kom)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Rabu, 21 November 2012

Bupati Pringsewu Lantik 22 Kepala Desa

PRINGSEWU - Sebanyak 22 kepala pekon (kepala desa) se Kabupaten Pringsewu dilantik secara serentak oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Rabu (21/11). Acara pelantikan kapekon tersebut dihadiri Sekretaris Kabupaten Pringsewu H.Idrus Effendi, jajaran fokorpimda, para asisten dan staf ahli bupati, para kepala SKPD, Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Hj.Nur Rohmah Sujadi dan wakilnya Hj.Dea Ameira Narapati, para camat dan kepala pekon, serta masyarakat pekon bersangkutan. 
Para kepala pekon yang dilantik tersebut yakni Ridwan (Kapekon Sukoharum, Kecamatan Adiluwih), Haryono (Kapekon Panutan, Kecamatan Pagelaran), Sudiono (Kapekon Patoman, Kecamatan Pagelaran), M.Ilmi (Kapekon Tanjungdalom, Kecamatan Pagelaran), Sumarso (Kapekon Candiretno, Kecamatan Pagelaran), Sarjono (Kapekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran), Maniso (Kapekon Gemahripah, Kecamatan Pagelaran), Dasikin (Kapekon Pandansari, Kecamatan Sukoharjo), Hairudin (Kapekon Pandansurat, Kecamatan Sukoharjo), Maryono (Kapekon Siliwangi, Kecamatan Sukoharjo), Rokiyat Robani (Kapekon Giritunggal, Kecamatan Pagelaran Utara), Murod (Kapekon Kamilin, Kecamatan Pagelaran Utara), Susilowati (Kapekon Gunungraya, Kecamatan Pagelaran Utara), Syamsudin (Kapekon Margodadi, Kecamatan Ambarawa), Ahmad Hijar (Kapekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa), Ngadiman (Kapekon Tanjunganom, Kecamatan Ambarawa), Agus Pranoto (Kapekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka), Tugino (Kapekon Sukorejo, Kecamatan Pardasuka), Nursalim (Kapekon Wargomulyo, Kecamatan Pardasuka), Yurham Muni (Kapekon Pardasuka, Kecamatan Pardasuka), Hidarwani (Kapekon Tanjugrusia, Kecamatan Pardasuka), serta Amin Mutakin (Kapekon Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo).


Bupati Pringsewu H.Sujadi didampingi Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP dan Ketua DPRD Pringsewu H.Ilyasa, dalam sambutannya berpesan kepada para kepala pekon yang dilantik agar selalu memegang sumpah jabatan yang telah diucapkan. Selain itu, yang harus selalu diingat oleh kepala pekon adalah bahwa dengan jabatan tersebut bukan berarti akan memperoleh kemudahan dan keuntungan, justru harus mampu menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat pekon secara keseluruhan. "Keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan pemerintahan pekon, pertama-tama akan dinilai dari kegiatan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Selanjutnya dalam pembangunan pekon, yang lebih diutamakan adalah kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat, seperti kependudukan, pendidikan, kesehatan, air bersih, dan lainnya. Maka berilah perhatian khusus kepada masyarakat untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut," katanya.
Kepala pekon juga harus berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan lembaga-lembaga pekon, termasuk dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita, serta Badan Hippun Pemekonan (BHP). Sedangkan institusi terkait diminta dukungan serta kerjasama yang baik dengan kepala pekon dalam menjalankan program dan kegiatannya, sehingga dapat terakomodir segala aspirasi masyarakat sekaligus memberdayakan setiap potensi dan sumber daya yang ada. "Pemkab Pringsewu akan selalu membantu kemajuan pekon, karena baik buruknya Kabupaten Pringsewu tercermin dari baik-buruknya kecamatan, dan baik-buruknya kabupaten dan kecamatan ditentukan oleh baik-buruknya pekon," ujarnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Jadikan Keberagaman Budaya Sebagai Kekuatan Bangsa

PRINGSEWU - Keberagaman budaya, bahasa, dan agama di Indonesia yang majemuk hendaknya menjadi kekuatan bangsa, dengan menerapkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.
Hal tersebut disampaikan Bu
pati Pringsewu H.Sujadi saat membuka seminar nasional bertema 4 pilar kebangsaan di kampus STIE Muhammadiyah Pringsewu, Selasa (20/11).


Menurut Sujadi, sudah sepatutnya empat pilar kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat itu dijaga, dipahami, dan dihayati, serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dimana Pancasila adalah sebagai ideologi, UUD ’45 sebagai aturan yang mesti ditaati, NKRI sebagai harga mati, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat semua rakyat. "Melalui empat pilar tersebut, tujuan dan cita-cita bangsa ini akan terwujud," katanya.

Sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ini, lanjut Sujadi, tentu bukan hanya tugas lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, serta TNI dan Polri saja, melainkan menjadi kewajiban dari seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan demikian diharapkan pada masa yang akan datang, kita dapat menangkal berbagai ancaman yang dapat membelokkan dan memecah belah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia khususnya terhadap gerakan radikalisme dan terorisme yang meresahkan masyarakat,” harapnya.

Seminar nasional yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dengan menghadirkan narasumber anggota MPR RI Ir.H.Daryatmo Mardiyanto tersebut, juga dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Handitya Narapati SZP, Wakil Ketua DPRD Pringsewu Stiyono, SH, Sekda Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi, Asisten Bidang Pemerintahan Firman Muntako, SE, dan sejumlah kepala SKPD terkait, serta diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pringsewu. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Belajar KEK, Pemkab Pringsewu Ke Pandeglang, Banten

PANDEGLANG - Jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu dipimpin Sekretaris Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi melakukan kunjungan kerja kerja ke Pemerintah Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten. Kunjungan kerja sekaligus study banding ke Pemkab Pandeglang tersebut terkait rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Pringsewu.

Sekkab Pringsewu Drs.H.Idrus Efendi bersama jajaran Pemkab Pringsewu diterima Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi di Pendopo Kabupaten Pandeglang, Rabu (14/11), didampingi Sekretaris Kabupaten Pandeglang Dodo Djuanda, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setkab Pandeglang Utuy Setiadi, Asisten Bidang Administrasi Umum Ida Novaida, Kepala Bappeda Pandeglang, serta pejabat Pemkab Pandeglang lainnya.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi saat menerima kunjungan kerja Pemkab Pringsewu menjelaskan Pemkab Pandeglang dalam upayanya mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus , yang paling utama adalah denganmelakukan pembenahan masalah infrastruktur dan pembebasan lahan. Menurut Kartubi, meskipun belum berjalan sesuai dengan rencana, namun pihaknya terus berupaya mengoptimalkan upaya tersebut, dengan melibatkan pihak ke tiga.
“Pada tahun 2014 mendatang diharapkan progresnya sudah terlaksana,” harap Kurtubi.

Selain itu, lanjut Bupati Pandeglang, pihaknya juga mengusulkan pembangunan SMK Pariwisata guna menunjang SDM yang nantinya akan terlibat dalam usaha pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus.

Sementara itu, Sekkab Pringsewu Drs. H.Idrus Efendi dalam kesempatan tersebut menjelaskan kondisi Kabupaten Pringsewu sebagai salah satu DOB di Provinsi Lampung dalam upayanya mensejajarkan diri dengan kabupaten/kota lainnya, diantaranya dengan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus tersebut. “Kami akan belajar dari Kabupaten Pandeglang bagaimana dan apa upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus. Karena itu, kami berharap dukungan dan bantuan dari semua pihak,” ujarnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)


Wujudkan Keluarga Sejahtera Melalui KB
PRINGSEWU - Fungsi keluarga akan dapat berjalan dengan baik dalam keluarga sejahtera, dan keluarga sejahtera ini dapat diwujudkan melalui program Keluarga Berencana (KB). Fungsi keluarga terse
but adalah Fungsi Agama, Fungsi Sosial Budaya, Fungsi Cinta dan Kasih Sayang, Fungsi Perlindungan, Fungsi Reproduksi, Fungsi Penddikan dan Sosialisasi, Fungsi Ekonomi, serta Fungsi Pelestarian Lingkungan.
"Kita tidak boleh memandang sebelah mata program KB, karena memiliki peran besar dalam suatu pemerintahan, dengan menekan angka pertumbuhan penduduk, dimana program KB berperan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan dan sebagainya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi saat bertindak sebagai pembina upacara mingguan di pendopo pemkab setempat, Senin (19/11).

Dalam rangka mendukung hal tersebut, kata dia, pemerintah telah mengarahkan masyarakat Indonesia dalam menciptakan keluarga sejahtera, antara lain dengan mengeluarkan berbagai regulasi terkait hal tersebut, seperti Undang-Undang No. 10 Tahun 1990 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera dan Undang-Undang No. 53 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, serta dengan membentuk BKKBN di pusat serta instansi-instansi sejenis di daerah.
"Dalam rangka perwujudan keluarga sejahtera pemerintah juga tengah menggalakkan program lintas sektor, yakni melalui Kesrak PKK-KB-Kesehatan. Untuk Kabupaten Pringsewu sendiri, akan diwakili Pekon Gemahripah Kecamatan Pagelaran, pada bulan Oktober hingga Deseber 2012 mendatang, dengan tujuan meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat, khususnya dalam peningkatan jumlah dan kualitas posyandu serta melaksanakan revitalisasi posyandu, mendorong tumbuh kembangnya partisipasi dalam program KB dan kesehatan, memilih pelaksana terbaik Kesrak PKK-KB-Kesehatan, menjadi pelaksana terbaik lingkungan bersih dan sehat, memilih pelaksana terbaik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, serta memilih pelaksana terbaik posyandu mulai dari tingkat pekon, kecamatan, kabupaten dan provinsi," paparnya.

Sementara itu, dalam upacara rutin mingguan yang diikuti seluruh jajaran Pemkab Pringsewu, Sekdakab Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi juga menyerahkan bantuan dari pemkab melalui Dissosnakertrans setempat, yakni berupa 20 unit mesin jahit kepada kelompok pengrajin kain perca Pekon Banyuurip Kecamatan Banyumas, serta bantuan peralatan komunikasi bagi anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) setempat. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Kamis, 15 November 2012

Tradisi Sema'an Sambut Tahun Baru Islam di Pringsewu

PRINGSEWU - Menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharam 1434 H, Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Lampung menggelar tradisi 'sema'an'. Kegiatan pengajian dalam bentuk pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an secara bergantian disertai dengan kegiatan menyimak ayat yang dibaca (sema'an) tersebut, dipimpin oleh Bupati Kabupaten Pringsewu KH.Sujadi, dihadiri sejumlah anggota DPRD dan kepala satker Pemkab Pringsewu, berlangsung di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Rabu (14/11) sore hingga tengah malam, diikuti masyarakat khususnya umat Islam setempat.
Kegiatan tersebut terbilang yang pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Pringsewu, terlebih setelah daerah otonom berjuluk Bumi Jejama Secancanan  tersebut dibawah kepemimpinan Bupati KH.Sujadi yang juga merupakan tokoh ulama di daerah tersebut.
Bahkan, boleh dikatakan Pringsewu merupakan satu-satunya kabupaten dan kota di Provinsi Lampung yang menggelar  kegiatan tersebut  sebagai sebuah tradisi dalam menyambut datangnya tahun baru Islam.

Menurut Bupati Pringsewu KH.Sujadi, kegiatan sema'an   yang diselenggarakan Pemkab Pringsewu, selain dalam rangka  menyambut datangnya tahun baru bagi umat muslim, adalah guna lebih mensyiarkan  Islam di wilayah berpenduduk hampir mendekati angka 400 ribu jiwa ini.
"Kegiatan sema'an Al-Qur'an  diupayakan akan menjadi  agenda rutin di Kabupaten Pringsewu untuk menyongsong datangnya tahun baru Islam, maupun perayaan lslam lainnya, termasuk nantinya tidak tertutup kemungkinan dalam menyambut datangnya tahun baru masehi, sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan," katanya.


Bahkan, lanjut KH.Sujadi, direncanakan nanti saat memperingati satu tahun kepemimpinannya bersama wakil bupati H.Handitya Narapati SZP,  sema'an Al-Qur'an ini juga akan menjadi salah satu rangkaian kegiatan. Hal tersebut menurutnya sebagai upaya  untuk menjadikan kegiatan yang bernilai Islami sebagai bagian dari tradisi di Kabupaten Pringsewu, guna menjadikan Pringsewu sebagai daerah yang  'agamis'. "Hal ini tentunya sejalan dengan slogan Kabupaten Pringsewu  Bersenyum Manis, yakni Kabupaten Pringsewu yang Bersih, Ekonomis, Sehat, Nyaman, Unggul, Maju dan Mandiri, serta Aman dan Agamis,"  ujarnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Selasa, 13 November 2012

Pengurus PWI Pringsewu Dilantik



PRINGSEWU  Kepengurusan PWI Cabang Lampung Perwakilan Pringsewu periode 2012-2015 secara resmi dilantik oleh Ketua PWI Cabang Lampung Supriyadi Alfian, S.Kom. Mereka yang dilantik adalah Andreas Andoyo, S.Sos, M.TI sebagai ketua, Mustakim, S.Kom sebagai sekretaris, serta Joko Sulistyo sebagai bendahara, serta sejumlah seksi. Turut dilantik pula pengurus Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) setempat.  Acara pelantikan yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Selasa (13/11) juga dihadiri Bupati Pringsewu H.Sujadi, Ketua Dewan Pers Prof.Dr.Bagir Manan, SH, MCL, Direktur Pengaduan Masyarakat KPK Eko Marjono, Ketua DPRD Pringsewu H.Ilyasa, Sekdakab Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi dan jajaran Pemkab Pringsewu, perwakilan dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Polda Lampung, Kapolres Tanggamus AKBP Bayu Aji,  serta perwakilan PWI kabupaten/kota.
Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya berharap  kepengurusan PWI Perwakilan Pringsewu yang telah terbentuk untuk menjalankan amanah selama periode 2012—2015 ini adalah betul-betul kepengurusan PWI yang independen, berkualitas, dan professional, dan dapat terus meningkatkan jalinan kemitraan yang selama ini telah terjaga dengan baik dan sangat kondusif.  ”Pemkab Pringsewu senantiasa mendorong rekan-rekan PWI berlaku kritis tapi konstruktif dan menyampaikan pemberitaan secara gamblang, mudah dicerna masyarakat, objektif dan berimbang, trasparan, akuntabel dan bertanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Cabang Lampung Supriyadi Alfian, S.Kom mengatakan semangat menjaga eksistensi  PWI sebagai organisasi wartawan terbesar dan terpercaya diwujudkan melalui beragam aktivitas konkrit. Salah satu untuk menjaga komitmen itu,  telah dilakukan PWI Lampung dengan berbagai cara, diantaranya dengan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dan pendirian Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI).
Dikatakan Supriyadi,  Sekolah Jurnalisme Indonesia di Lampung untuk angkatan pertama telah meluluskan sebanyak 32 wartawan pada bulan Oktober 2011 lalu, sedangkan untuk angkatan kedua yang berlangsung dari tanggal 11-24 Oktober 2012 lalu, berhasil meluluskan 26 wartawan. “Sementara hingga kini PWI Lampung memiliki 200 lebih wartawan berkompeten dari sebanyak 530 anggota biasa PWI. Oleh karena itu, dukungan Dewan Pers maupun Pemerintah Provinsi Lampung tentu sangat diharapkan, karena media merupakan pilar penting dalam mewujudkan Negara demokrasi yang sesungguhnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut juga digelar dialog publik bertajuk ‘peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi’ dengan pemateri  Ketua Dewan Pers Prof.Dr.Bagir Manan, SH, MCL, Direktur Pengaduan Masyarakat KPK Eko Marjono, serta perwakilan dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Polda Lampung. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Penyampaian Informasi TPK Harus Sesuai UU

PRINGSEWU – Setiap orang, ormas, atau lembaga swadaya masyarakat  berhak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) , sekaligus menyampaikan saran atau pendapat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau aparat penegak hukum lainnya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Eko Marjono, pada dialog publik bertajuk ‘peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi’ dalam rangkaian acara pelantikan pengurus PWI Perwakilan Pringsewu di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Selasa (13/11).
Dipaparkan Eko, tindak pidana korupsi yang ditangani KPK adalah yang melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi, serta menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1 milyar.
Dikatakan lebih lanjut oleh Eko, dalam hal penyampaian informasi, saran, pendapat atau permintaan informasi harus dilakukan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan  peraturan perundang-undangan yang berlaku, norma agama, kesusilaan, dan kesopanan. Sedangkan pelapor tindak pidana korupsi berhak mendapatkan piagam dan atau premi paling banyak dua permil dari nilai kerugian negara yang dikembalikan. “Untuk hal ini KPK juga wajib memberikan perlindungan terhadap saksi atau pelapor yang menyampaikan laporan, serta wajib merahasiakan kemungkinan dapat diketahuinya  identitas pelapor, isi informasi, saran dan pendapat yang disampaikan,” katanya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Senin, 12 November 2012

Pemkab Pringsewu Peringati Hari Pahlawan



PRINGSEWU – Peringatan Hari Pahlawan 10 November tingkat Kabupaten Pringsewu, diperingati dalam suatu upacara di halaman Pendopo Kabupaten Pringsewu, Senin (12/11). Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Bupati Pringsewu H.Sujadi, serta dihadiri Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP, Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu H.Idrus Effendi beserta para pejabat pemda dan muspida, anggota Legiun Veteran RI, Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Hj.Nurrohmah Sujadi, dan diikuti para pegawai Pemkab Pringsewu dan jajaran TNI serta kepolisian setempat. 
Membacakan amanat tertulis Menteri Sosial RI Dr. Salim Segaf Al Jufri, MA, Bupati Pringsewu H.Sujadi mengatakan peringatan Hari Pahlawan tahun 2012 yang mengambil tema ‘Semangat Kepahlawanan Untuk Indonesia Sejahtera’  hendaknya  menjadi momentum bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan para pendahulu negara. Dikatakannya, berbagai permasalahan yang kita hadapi mulai dari kemiskinan, pengangguran, keterlantaran, korban bencana, hingga tawuran antar warga atau pelajar yang menimbulkan korban jiwa, yang terjadi akhir-akhir ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian serta keseriusan bersama untuk mencari solusi guna mengatasi berbagai masalah sosial tersebut dan upaya-upaya lain sebagaimana keinginan dan harapan kita untuk dapat tampil dan berprestasi di bidang olahraga, seni budaya dan bidang lainnya yang tentunya dalam hal ini diperlukan semangat kepahlawanan yang kuat. Semangat kepahlawanan seperti cinta tanah air, rela berkorban, pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri, suka menolong dan sebagainya menjadi sumber motivasi dan modal sosial untuk mengatasi berbagai masalah sosial tersebut sekaligus memacu guna mewujudkan keinginan dan harapan kita bersama,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pringsewu H.Sujadi secara khusus meminta dinas sosial setempat untuk mendata para pejuang bangsa di daerah tersebut guna diusulkan kepada pemerintah agar dapat diangkat menjadi pahlawan. Selain itu, turut pula diberikan tali asih dari Pemkab Pringsewu kepada para mantan pejuang yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia(LVRI) setempat. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)





||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>