Pages

Subscribe:

Rabu, 26 September 2012


PRINGSEWU - Setelah selesai pembangunannya beberapa waktu lalu, Terminal Induk Gadingrejo Pringsewu diresmikan pemakaiannya oleh Bupati Pringsewu Sujadi. Terminal bertipe C yang menjadi k
ebangaan masyarakat Bumi Jejama Secancanan ini menghabiskan biaya sebesar Rp 4 milyar yang bersumber dari bantuan pemerintah pusat. Keberadaan Keberadaan Terminal Gadingrejo ini juga sangat strategis berada di Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera.

Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutannya saat meresmikan terminal yang berada tidak jauh dari Pasar Gadingrejo, Pringsewu tersebut mengatakan dengan beroperasinya Terminal Gadingrejo, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pringsewu yang bersumber dari retribusi diharapkan akan meningkat, sekaligus pemberdayaan masyarakat di bidang perdagangan mikro menjadi lebih maksimal, serta arus transportasi di Pringsewu juga akan menjadi lebih lancar, sehingga percepatan pembangunan di Kabupaten Pringsewu akan segera terwujud.
Dikatakan pula oleh bupati, Pemda Pringsewu telah berupaya membangun dan mengadakan terminal ini sebagai fasilitas umum sekaligus sebagai penunjang kemajuan wilayah, sehingga untuk memelihara, menjaga, dan merawat fasilitas tersebut menjadi tanggung jawab bersama. "Dengan demikian, waktu, dana, dan kerja keras yang tercurah untuk pembangunan terminal ini tidak sia-sia, serta cita-cita yang terkandung dalam pembangunan terminal ini untuk memberikan manfaat dan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat khususnya bidang perdagangan, jasa, dan transportasi dapat dipenuhi," katanya.
Lebih lanjut Bupati Pringsewu juga berpesan kepada segenap masyarakat Pringsewu untuk mensyukuri atas keberadaan terminal ini, meskipun tentu tidak cukup hanya dengan ucapan syukur belaka, melainkan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada pada terminal ini dengan optimal dan penuh tanggung jawab. "Mari bersama-sama terminal ini kita jaga, kita pelihara, dan kita rawat dengan sebaik-baiknya sehingga dapat lebih banyak memberi manfaat bagi seluruh masyarakat, bukan hanya masyarakat Kabupaten Pringsewu, tetapi siapa saja dan dari manapun asalnya," ujarnya.

Selain Terminal Gadingrejo, dalam kesempatan tersebut, turut diresmikan pula gedung pengujian kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Pringsewu yang berada di Kecamatan Pagelaran. Hadir dalam acara peresmian Terminal Gadingrejo, Wbup Pringsewu Handitya Narapati SZP, Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa, Sekda Drs.Idrus Effendi, para asisten dan staf ahli bupati dan jajaran Pemkab Pringsewu lainnya, serta jajaran Dishub Pringsewu dan Pesawaran. (*/Humas & Protokol Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Pekon Podosari & Fajaragung Barat Diresmikan

PRINGSEWU - Bupati Pringsewu kembali meresmikan dua pekon (desa) baru. Dua pekon baru hasil pemekaran tersebut, masing-masing adalah Pekon Podosari, hasil pemekaran Pekon Rejosari, serta Pekon Fajaragung Barat, hasil pemekaran Pekon Fajaragung, Kecamatan Pringsewu. Acara peresmian, sekaligus dilanjutkan dengan pelantikan masing-masing penjabat kepala pekon, yakni Purwadi Nafrianto sebagai Penjabat Kepala Pekon Podosari, serta Basukiono sebagai Penjabat Kepala Pekon Fajaragung Barat tersebut, dipusatkan di Pekon Podosari, Rabu (26/9), dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Handitya Narapati SZP, Sekretaris Daerah Drs.Idrus Effendi, jajaran Pemerintah Daerah dan DPRD Pringsewu, jajaran fokorpimda, para camat, kepala pekon induk, serta tokoh masyarakat dan warga setempat.

Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutannya mengatakan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 13 tahun 2012, Kabupaten Pringsewu membentuk 13 pekon baru di wilayah Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu dan Pagelaran. "Dari ketigabelas pekon baru tersebut, dua diantaranya berada di wilayah Kecamatan Pringsewu, yakni Pekon Podosari dan Pekon Fajaragung Barat," katanya.

Sementara itu, kepada para penjabat kepala pekon pemekaran, Sujadi juga berpesan agar dapat menjalankan tugas dengan baik dalam jangka waktu 6 bulan selama menjabat sebagai kepala pekon, diantaranya mempersiapkan dan memfasilitasi pemilihan kepala pekon definitif, agar kelak dapat berjalan dengan sukses, lancar dan kondusif, serta mempersiapkan sarana dan prasarana operasional pekon, agar pelaksanaan pembangunan, pemerintahan, dan pelayanan masyarakat pekon dapat berjalan dengan baik. "Dalam mengemban amanah, penjabat kepala pekon diharapkan dapat bekerja sama dan menjalin hubungan harmonis dengan Badan Hippun Pemekonan, serta komponen-komponen masyarakat lainnya. Sementara kepada semua pihak, dimohon dapat memberikan dukungan dan membantu penjabat kepala pekon dalam menjalankan tugas-tugasnya," ujarnya. (*/Humas & Protokol Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Selasa, 25 September 2012

MUI Dukung Pasar Syariah


PRINGSEWU - Bupati Pringsewu kembali mengharapkan keberadaan Pasar Syariah di Bumi Jejama Secancanan.Dengan adanya Pasar Syariah, diharapkan perekonomian masyarakat di daerah otonom ke-12 di Provinsi Lampung ini dapat meningkat, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat secara bertahap dapat dapat terangkat.

Harapan tersebut kembali disampaikan Bupati Pringsewu KH.Sujadi saat menghadiri acara pengukuhan dan pembukaan rapat kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu di pendopo pemda setempat, Selasa (25/9).


Menurutnya, dengan keberadaan Pasar Syariah ini, nantinya akan menerapkan pola yang betul-betul sesuai dengan syariat Islam, termasuk sistem perekonomian syariah. Dijelaskan, pasar syariah maupun pola ekonomi syariah ini nantinya tidak saja berlaku bagi warga muslim, namun juga bagi warga di luar Islam, mengingat pola perekonomian model syariah ini mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia, dimana nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi juga berlaku bagi seluruh mahluk di muka bumi.
Ia juga berharap jajaran MUI Kabupaten Pringsewu dapat mendukung sekaligus memberikan kontribusi yang nyata atas rencana pendirian pasar syariah di Kabupaten Pringsewu.

Lebih lanjut dikatakan bupati, pasar syariah adalah pasar yang bersandarkan pada nilai ekonomi Islam, dimana semua barang yang dijual di pasar tersebut adalah halal, dan transaksi yang dilakukan juga halal dan berdasarkan syariat Islam, dimana antara pembeli dan pedagang mengetahui kelebihan dan kekurangan barang yang dijual, bahkan termasuk pula keuntungan yang diambil. Esensi proses ekonomi syariah pada hakikatnya adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islami guna mencapai tujuan agama, dimana sesuai dengan visi Kabupaten Pringsewu yang ingin membangun masyarakat yang modern dan religius, sehingga pasar syariah dinilai sesuai bila diterapkan di Kabupaten Pringsewu.

Adapun para pengurus MUI Kabupaten Pringsewu yang dikukuhkan oleh Ketua MUI Provinsi Lampung KH.Mawardi, diantaranya adalah Ketua Umum KH.Hambali, Ketua I H.Marconi Semendawai, Ketua II KH.Achmad Fuad Abdillah, Ketua III Drs.Jazuli, Ketua IV Daim Abd.Jami', Ketua V Dra.Hj.Hasniati Luthan. Sebagai Sekretaris Umum Munawir, Sekretaris I Drs.Hasan Basri, Sekretaris II M.Faizin, S.Pd, Sekretaris III Oki Herawan, S.Ag. Sedangkan Bendahara dijabat Drs.KH.Gufron AS, Bendahara I H.M.Fadholi, SE, serta Bendahara II H.Hendro LY, S.Pd. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Minggu, 23 September 2012

Bupati Pringsewu Membuka

Lomba Burung Berkicau Bupati Cup II
KUNCUP - Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sujadi secara secara resmi membuka Lomba Burung Berkicau Bupati Cup II Tahun 2012 di komplek Gelanggang Olahraga Kuncup Kabupaten Pringsewu, Minggu (23/9). Lomba yang diselenggarakan oleh Pringsewu Bird Club (PBC) tersebut diikuti ratusan peserta dari sejumlah provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, serta dari sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Lampung sendiri, dengan mendatangkan dewan juri dari kota Jakarta, Cilegon, dan Bandarlampung.
 
Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan dengan lomba burung berkicau diharapkan kecintaan masyarakat terhadap burung berkicau sebagai satwa asli Indonesia dapat terus meningkat sehingga kelestarian burung di alam bumi pertiwi Indonesia dapat terjaga. Selain itu, kegiatan ini juga diselenggarakan sebagai wahana silaturahmi dan rekreasi.  "Diharapkan melalui kegiatan ini masyarakat tergugah untuk ikut berpartisipasi dalam akan lebih pelestarian lingkungan hidup, terutama dalam menjaga kelestarian populasi burung berkicau," kata bupati.
Dikatakan juga oleh bupati, satwa burung merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia dengan segala bentuk keindahannya, baik dilihat secara keindahan fisik maupun dari kemerduan suaranya. "Dengan menikmati keindahan satwa secara bertanggungjawab, kita menghargai ciptaan Tuhan, ikut serta dalam kegiatan pelestarian alam, sebagai hobi yang menyenangkan dan menenangkan diri kita, serta dapat pula turut menumbuhkan perekonomian rakyat, diantaranya melalui  kegiatan penangkaran dan peternakan burung berkicau, para pengrajin sangkar burung, penjual makan burung, dan semua kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha pelestarian burung," ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan Helpin Rianda didampingi Sekdis Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pringsewu Drs.Samsir Kasim menjelaskan lomba burung berkicau tersebut mempertandingkan sebanyak 25 kelas lomba, dimana kegiatan tersebut dimaksudkan  sebagai salah satu bentuk keinginan untuk turut membangun Kabupaten Pringsewu, dimana ada 3 aspek yang hendak dicapai dengan kegiatan tersebut, yakni masing-masing Aspek Konservasi dan Keserasian Alam, Aspek Pariwisata, serta Aspek Entertainment dan Ekonomi. "Kegiatan ini secara tak langsung tentu menyedot masyarakat dari luar daerah untuk berkunjung ke Pringsewu, sehingga diharapkan memberikan efek ekonomi bagi masyarakat setempat," ujarnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)


||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Kamis, 20 September 2012

Pringsewu Launching Sekolah Ramah Anak

MATARAM - Sekolah Ramah Anak (SRA) secara resmi diluncurkan di Kabupaten Pringsewu. Launching SRA Berbasis Lingkungan Hidup ini dilakukan oleh Bupati Pringsewu yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan Setdakab Pringsewu H.Firman Muntako, SE di SD Negeri 1 Mataram, Kecamatan Gadingrejo, Kamis (20/9) bersamaan dengan kegiatan peringatan Hari Anak Nasional 2012.

SD Negeri 1 dan 2 Mataram saat ini merupakan sekolah dengan status Rintisan Sekolah Ramah Anak (RSRA) di Kabupaten Pringsewu. Hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran ChildFund Indonesia dan Lembaga Pemerhati Anak dan Masyarakat (L-Pamas), dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang concern dalam menangani masalah anak-anak.
Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan Setdakab Pringsewu H.Firman Muntako, SE mengatakan Hari Anak Nasional memiliki makna yang sangat dalam, yakni sebagai bentuk refleksi dan kepedulian kita terhadap anak serta sebagai upaya menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak. Peringatan hari anak ini juga mengingatkan kita mengenai tanggung jawab yang harus kita lakukan untuk mengarahkan mereka agar kelak menjadi pemimpin-pemimpin berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, bekarakter tangguh, aktif berpartisipasi, cinta terhadap tanah air dan bangsanya, bertanggung jawab dan mandiri. "Namun, peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012 ini hendaknya tidak bersifat seremonial saja, melainkan menjadi titik tolak untuk meningkatkan keperdulian, kesadaran, dan tanggung jawab kita semua sebagai anggota masyarakat, dalam memberikan pelayanan kesejahteraan dan perlindungan hak-hak anak Indonesia," katanya.

Lebih lanjut dikatakan bupati, pemerintah bersama-sama dengan masyarakat dan orang tua serta pihak-pihak yang peduli dengan masa depan anak Indonesia terus berupaya meningkatkan pelayanan, kesejahteraan dan perlindungan dalam rangka memenuhi hak-hak anak, diantaranya dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang didalamnya diatur kewajiban dan tanggung jawab negara dan pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua dalam menyelenggarakan perlindungan bagi anak. "Anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang sekaligus merupakan modal sosial, selain itu, anak adalah tunas yang memiliki potensi sebagai generasi penerus untuk menjaga eksistensi bangsa dan negara, serta penentu maju mundurnya negara kita dimasa mendatang," ujarnya. (*/Humas & Protokol Setdakab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

DPRD Demak Kunjungi Pringsewu

 
PRINGSEWU - Anggota Komisi B dan C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pringsewu. Rombongan anggota lesgislati
f dari kota wali tersebut disambut dan diterima oleh Bupati Pringsewu yang diwakili Sekretaris Daerah Drs.H.Idrus Effendi, Wakil Ketua DPRD Pringsewu Drs.FX Siman dan Stiyono, SH dan anggota DPRD Pringsewu lainnya, serta jajaran pemerintah daerah dan fokorpimda Kabupaten Pringsewu, bertempat di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Selasa (18/9).

Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi membacakan sambutan tertulis Bupati Pringsewu H.Sujadi menyambut baik kunjungan kerja jajaran DPRD Kabupaten Demak sekaligus merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi jajaran Pemerintah Daerah dan DPRD serta seluruh masyarakat Pringsewu, sekaligus diharapkan akan mampu menambah energi positif bagi Pemkab Pringsewu dalam mengemban amanah rakyat yakni melaksanakan pengabdian baik dalam bidang pemerintahan, pembangunan, maupun pelayanan kepada masyarakat di Bumi Jejama Secancanan Kabupaten Pringsewu yang memiliki slogan Bersenyum Manis.

"Bersenyum Manis merupakan slogan yang menggambarkan kumpulan cita-cita yang ingin kami wujudkan di kabupaten yang baru berusia 3 tahun ini, yakni Pringsewu yang 'Bersih, Sehat, Ekonomis, Nyaman, Unggul, Maju dan Mandiri, serta Aman dan Agamis'. Sementara semboyan Jejama Secancanan seperti tertera dalam lambang daerah Pringsewu, dalam bahasa Lampung memiliki makna bersama-sama bersatu padu saling bergandengan tangan dalam membangun daerah, yakni Kabupaten Pringsewu yang sangat kita cintai ini," katanya.

Dipaparkan pula oleh bupati melalui sekda, Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu dari 14 daerah otonom kabupaten kota di Provinsi Lampung, yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.48 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung, sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Pringsewu memiliki luas wilayah hanya 625 km2, berpenduduk 385.036 jiwa, tersebar di 9 kecamatan, 113 pekon atau desa, dan 5 kelurahan. (*)



Lomba Masjid Tingkat Provinsi, 
Masjid Al-Fajar Wakili Kab.Pringsewu

PRINGSEWU - Masjid Al Fajar Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu maju mengikuti lomba masjid tingkat Provinsi Lampung. Selasa (18/9), tim penilai provinsi mengunjungi masjid tersebut, dan disambut jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu dan anggota DPRD setempat.

Bupati Pringsewu H.Suja
di dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Setdakab Pringsewu H.Gatot Susilo saat menerima tim penilai menyambut baik diadakannya Lomba Masjid Tingkat Provinsi Lampung, dan berharap melalui kegiatan semacam ini, nilai-nilai keagamaan akan semakin kental di Kabupaten Pringsewu dan Provinsi Lampung pada umumnya, sehingga Provinsi Lampung menjadi Provinsi yang agamis, dengan masyarakat yang senantiasa menjaga sikap santun, iman, dan taqwa, sekaligus berkenan memberikan petunjuk dan bimbingan dan masukan untuk pembenahan dan peningkatan serta kemajuan masjid di Kabupaten Pringsewu, bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga dalam pengelolaan kegiatan- kegiatan didalamnya serta melakukan penilaian secara obyektif dan memberikan evaluasi yang mendalam. "Namun, baik menjadi pemenang maupun tidak, kami akan terus mengevaluasi dan meningkatkan upaya dalam menjaga kondisi masjid, bukan hanya masjid ini, tetapi juga masjid dan musholla di seluruh Kabupaten Pringsewu, sehingga umat yang beribadah di dalamnya akan merasa nyaman dan khusyuk dalam menjalankan ibadah," katanya. (*)

||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Jumat, 14 September 2012

Pemkab Pringsewu Peringati Haornas 2012

PRINGSEWU - Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)ke-29 tingkat Kabupaten Pringsewu diperingati dalam suatu upacara di lapangan komplek Gelanggang Olahraga (GOR) Kuncup, Pringsewu
Barat, Jumat (14/9). Bertindak sebagai pembina upacara Bupati Pringsewu H.Sujadi, serta dihadiri Wakil Bupati Pringsewu H.Handitya Narapati SZP, Sekretaris Daerah Drs.Idrus Effendi, para asisten dan staf ahli bupati serta kepala satuan kerja perangkat daerah beserta para pegawai pemda setempat, para pelajar, para pelatih, pengurus, dan pembina olahraga, serta para insan olahraga dari berbagai cabang olahraga yang ada di Bumi Jejama Secancanan.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan hadiah dan penghargaan oleh Bupati Pringsewu kepada para pelatih maupun olahragawan berprestasi, serta diramaikan pula dengan berbagai atraksi mulai dari drumband, senam, hingga olahraga beladiri.
Bupati Pringsewu H.Sujadi membacakan amanat tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Dr.Andi Alfian Malarangeng mengatakan melalui peringatan Hari Olahraga Nasional, diharapkan dapat terwujud olahraga sebagai gaya hidup manusia Indonesia modern, sekaligus mengajak seluruh instansi pemerintah dan swasta, para orang tua, dan anak-anak untuk ikut berolahraga, karena dengan berolahraga, hidup menjadi lebih sehat, gembira, dan kerja lebih produktif. Selain itu, bila anak-anak sehat dan gembira akan didapatkan jutaan bibit-bibit unggul sumber daya manusia Indonesia, juga olahragawan yang nantinya menjadi tulang punggung Tim Nasional Indonesia untuk berbagai cabang olahraga, dimana bibit-bibit olahraga perlu proses pembinaan yang berjenjang melalui olahraga rekreasi, olahraga pendidikan di sekolah-sekolah, dan pembinaan yang intensif melalui klub-klub, serta pemusatan latihan pada tingkat regional dan nasional di setiap cabang olahraga.
"Dalam menyiapkan bibit olahragawan berprestasi, pemerintah telah berupaya merevitalisasi sentra-sentra keolahragaan seperti Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) serta Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa (PPLM), meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana olahraga mulai dari tingkat pusat hingga tingkat desa, menyediakan tenaga keolahragaan yang memiliki kompetensi yang memadai, serta meningkatkan tata kelola sentra olahraga yang lebih modern dan profesional," katanya.
Dikatakannya, peringatan Hari Olahraga Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 September 2012 bertepatan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII di Provinsi Riau, sehingga PON ini bisa dijadikan sebagai ajang peningkatan prestasi olahraga nasional, dan kegiatan olahraga multievent ini diharapkan menjadi wahana lahirnya atlet-atlet berprestasi yang dapat bersaing dan mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional.
"Saya mengajak kepada kepala daerah di tingkatprovinsi dan kabupaten/kota untuk menggerakkan masyarakatnya berolahraga melalui penyediaan sarana dan prasarana yang layak dan baik serta dapat mendirikan sekolah olahraga di setiap provinsi. Diharapkan pula pemerintah daerah menganjurkan kegiatan-kegiatan olahraga di setiap hari Jum’at di instansi-instansi pemerintah, sekolah-sekolah, dan lainnya. Selain itu, diharapkan setiap daerah memiliki cabang-cabang olahraga tertentu untuk menjadi Olahraga Unggulan Daerah yang dibina secara serius, sistematis dan terukur sehingga mencapai prestasi nasional, bahkan dunia. Kepada segenap stakeholder olahraga; KONI, KOI, PB/PP, NPC, pelaku usaha, dan masyarakat di seluruh tanah air, mari kita pertahankan sekaligus tingkatkan pencapaian prestasi terbaik di SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade, termasuk juga prestasi atlet difabel Indonesia. Melalui Haornas ke-29 tahun 2012 dengan tema 'Bersatu, Budayakan Olahraga, Raih Puncak Prestasi' kita kuatkan tekad untuk bersatu dan bekerjasama membangun budaya olahraga untuk mewujudkan kejayaan prestasi olahraga kita di tingkat internasional," pungkasnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, AMd)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Rabu, 12 September 2012

Rapat Paripurna DPRD Pringsewu

 Bupati Pringsewu Sampaikan Draft 
                 Perubahan KUA-PPAS 2012

PRINGSEWU
- Rapat paripurna penyampaian Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Pringsewu tahun 2012 digelar di gedung DPRD setempat, Rabu (12/9). Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa didampingi Wakil Ketua DPRD FX Siman dan Stiyono terse

but, dihadiri Bupati Pringsewu Sujadi dan Wakil Bupati Handitya Narapati SZP, serta Sekretaris Daerah dan kepala SKPD, termasuk jajaran fokorpimda. Sebelumnya, digelar pula rapat paripurna pengesahan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Pringsewu Tahun Anggaran 2011.

Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutannya mengatakan perubahan KUA dan PPAS adalah amanat yang tertuang dalam Peraturan pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang diimplementasikan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, yang merupakan dasar Penyusunan APBD, dan khususnya dalam rangka penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011, dimana APBD Pringsewu 2012 yang telah berjalan sejak bulan Januari 2012 lalu dalam pelaksanaannya perlu dilakukan perubahan dalam rangka penyempurnaan dan penyesuaian terhadap perkembangan yang terkait dengan kondisi pendapatan, belanja, pembiayaan dan asumsi-asumsi lainnya. Perkembangan yang terjadi yang mengakibatkan adanya perubahan APBD TA 2012 sebelumnya akan dilakukan perubahan terhadap dokumen Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun Anggaran 2012. Sebagaimana dalam pasal 154 Permendagri No. 13 Tahun 2006 dinyatakan bahwa perubahan APBD dapat dilakukan apabila terjadi ; perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antara unit organisasi antara kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan, keadaan darurat, dan keadaan luar biasa. "Terkait hal tersebut, maka APBD Pringsewu 2012 akan dilakukan perubahan. Hal ini disebabkan terdapat perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi dalam Kebijakan Umum APBD yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu berupa terjadinya pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah dan sumber dana pembiayaan yang semula ditetapkan dalam KUA," katanya.


Dikatakan bupati, secara umum gambaran perubahan APBD Pringsewu Tahun Anggaran 2012, untuk Pendapatan Daerah, secara keseluruhan jumlah pendapatan sebelum perubahan tahun 2012 adalah sebesar Rp. 731.986.613.547 dan penyesuaian asumsi setelah perubahan sebesar Rp. 730.308.025.285 atau mengalami penurunan 0,22 % atau sebesar Rp. 1.678.588.262. Secara total pendapatan daerah mengalami penurunan, namun dari komponen sumber pendapatan yang ada secara umum mengalami penambahan. Sedangkan untuk Belanja Daerah, kebijakan belanja APBD 2012 khususnya untuk belanja tidak langsung yang terdiri atas belanja pegawai, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga, diantaranya mengalami perubahan asumsi. "Perubahan pada belanja tidak langsung terjadi pada belanja pegawai mengalami penurunan dari Rp. 438.712.117.023 menjadi Rp. 407.089.058.890,38. Penurunan tersebut disebabkan adanya pengurangan pengeluaran dana tunjangan profesi guru dan tambahan penghasilan guru sebagaimana ketetapan Pemerintah Pusat dan efisiensi terhadap perhitungan jumlah gaji pegawai yang terjadi kelebihan dalam penganggarannya termasuk accres yang tidak terpakai," sambungnya.


Selain hal tersebut, lanjut bupati, perubahan terhadap APBD 2012 dilakukan terkait adanya keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar Unit Organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja, baik yang terkait dengan penambahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah maupun penambahan Anggaran dan pergeseran di dalam unit organisasi itu sendiri. "Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) Tahun Anggaran 2012, kiranya menjadi pembahasan bersama antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Badan Anggaran DPRD dan pada gilirannya akan menjadi kesepakatan bersama yang dituangkan dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara Pemerintah Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pringsewu dalam waktu bersamaan sesuai amanat Pasal 88 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007," tutup bupati.
(*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Selasa, 11 September 2012

23 Parpol di Pringsewu Ikuti Penyuluhan KPUD

PRINGSEWU - Berdasarkan Pasal 8 ayat 1 huruf C, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam penyelenggaraan Pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah antara lain meliputi menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan Pemilu setelah terlebih dahulu berkonsultasi dengan DPR dan pemerintah. Selain itu, dalam Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, disebutkan bahwa Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Hal tersebut dikatakan Bupati Pringsewu H.Sujadi saat membuka Penyuluhan tentang Pengumuman, Pendaftaran, dan Verifikasi Partai Politik peserta Pemilu di gedung utama kampus STMIK Pringsewu, Selasa (11/9).

Terkait hal tersebut, kata bupati, perlunya KPU Kabupaten Pringsewu mengadakan penyuluhan tentang Pengumuman, Pendaftaran, dan Verifikasi Parpol Peserta Pemilu, mengingat dalam penyuluhan ini akan disampaikan sejumlah materi yang sangat penting diketahui oleh semua pihak khususnya stakeholder, yakni masalah Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Parta Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. "Penyuluhan mengenai Pengumuman, Pendaftaran dan Verifikasi Parpol peserta Pemilu ini penting dilakukan karena kegiatan ini menjadi langkah kita untuk menyamakan pandangan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum, sehingga penyelenggaraannya kelak tidak akan menimbulkan konflik, terutama mengenai jumlah partai politik peserta Pemilu," katanya.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, lanjut bupati, partai politik peserta pemilu harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi segala persyaratan yang ditentukan, antara lain dengan melewati proses verifikasi, baik administratif maupun faktual. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Pringsewu Ilyasa, ketua dan komisioner KPU Kabupaten Pringsewu beserta perwakian KPU Provinsi Lampung, jajaran fokorpimda, serta utusan dari 23 partai politik yang ada di Kabupaten Pringsewu.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Pringsewu Warsito, ST mengungkap saat ini partai politik di Kabupaten Pringsewu yang telah melengkapi persyaratan dan menyerahkan KTA sebanyak 23 parpol. Sementara pada tingkat pusat sebanyak 46 parpol. "Kemungkinan jumlah parpol di Pringsewu bisa bertambah lagi hingga batas akhir pendaftaran penyerahan KTA berakhir," ungkapnya. (*/Humas & Protokol Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Bupati & Wabup Halalbilhalal di RSUD Pringsewu

PRINGSEWU - Bupati Pringsewu H.Sujadi dan Wakil Bupati H.Handitya Narapati SZP menghadiri acara halalbilhalal yang diselnggarakan jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu di komplek
Perumahan Dokter, Pringsewu Timur, Selasa (11/9). Acara halalbilhalal ini juga dihadiri para asisten dan staf ahli bupati beserta kepala SKPD, ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu, serta jajaran RSUD Kabupaten Pringsewu. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan piagam penghargaan kepada para purnabhakti RSUD Pringsewu yang diserahkan oleh bupati dan wakil bupati serta direktur RSUD setempat.

Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya mengatakan sebagai negara yang menganut ideologi Pancasila, kegiatan halalbilhalal merupakan budaya yang harus dipertahankan dan dilestarikan, mengingat kegiatan ini merupakan wujud silaturahim dan kerukunan antar sesama yang mengandung makna mendalam, yakni kesadaran untuk berani mengakui kesalahan dan keikhlasan untuk saling memaafkan. "Dengan kegiatan ini diharapkan akan terjalin rasa kekeluargaan yang erat, kesepahaman, serta kedekatan yang harmonis dan saling menghargai antara masyarakat, ulama dan umaro, dimana dengan hubungan harmonis tersebut diharapkan akan tercipta sinergisitas dalam meningkatkan percepatan pembangunan serta pemberian pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Bumi Jejama Secancanan," katanya.


Dalam momen bulan Syawal ini, lanjut bupati, semestinya dijadikan kesempatan untuk mengintrospeksi diri guna meningkatkan kinerja secara profesional dan proporsional, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, serta selalu berpegang teguh pada kode etik jabatan. Selain itu, dalam menunaikan semua tugas dan kewajiban, hendaknya dilaksanakan dengan penuh keikhlasan sebagai bentuk amanah. "Hal inilah yang harus diterapkan dalam melaksanakan peran sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Oleh karena itu, mari kita satukan hati dan pikiran dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga situasi dan kondisi yang tertib, aman dan dinamis dapat terus terjaga dan terpelihara di Kabupaten Pringsewu," pungkasnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Asisten III Buka Workshop Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Pringsewu

Barang Milik Daerah Sebagai Salahsatu Unsur Penting Penyelenggaraan Pemerintahan

PRINGSEWU - Barang milik daerah merupakan salah satu unsur penting dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, menjadi tugas dan tanggung jawab, baik bupati sebagai Pemegang Kekuasaan Penyimpan Barang Daerah, sekretaris daerah sebagai Pengelola Barang Milik Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah, dan juga Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai Pengguna Barang Milik Daerah, hingga para pengurus dan penyimpan barang, untuk dapat menjalankan pengelolaan barang milik daerah dengan benar dan profesional di masing-masing unit kerjanya, sehingga dapat berjalan dengan baik, benar, dan akuntabel.

Demikian dikatakan Asisten Bidang Administarsi Umum Sekretariat Dearah Kabupaten Pringsewu H.Djohan, SE, MM saat membuka bimbingan teknis dan workshop pengelolaan barang milik daerah Kabupaten Pringsewu di aula STMIK Pringsewu, Selasa, (11/9).

Dikatakannya, masih cukup banyak permasalahan dalam pengelolaan barang milik daerah yang hingga saat ini masih belum terselesaikan. Hal ini tentu menghambat upaya mewujudkan tertib administrasi pengelolaan barang milik daerah, hingga menimbulkan kerugian daerah.
"Untuk itu, harus dicari cara guna menekan dan menyelesaikan permasalahan serta menghindari terjadinya permasalahan-permasalah serupa, antara lain dengan mendalami berbagai ketentuan, tata cara, produser serta mekanisme dalam menangani pengelolaan barang milik daerah, diantaranya melalui kegiatan bimbingan teknis atau workshop," katanya.

Dengan diadakannya kegiatan bimtek yang diikuti para perwakilan dari masing-masing unit kerja dan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Dearah Kabupaten Pringsewu tersebut, ia berharap dapat menjadi solusi terjitu guna menyelesaikan persoalan-persoalan dalam pengelolaan barang milik daerah, sekaligus setiap peserta bimbingan dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan penuh rasa tanggung jawab, agar di lingkungan Pemkab Pringsewu dapat terwujud tertib administrasi dalam pengelolaan barang milik daerah pada masing-masing SKPD. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Senin, 10 September 2012

Bupati Beri Penghargaan Kepada Farkhan Raflesia



Periah Medali Emas OSN Bidang Astronomi 2012
PRINGSEWU - Satu lagi putra terbaik Pringsewu menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional.  Farkhan Raflesia, pelajar SMA Negeri Gadingrejo Kabupaten Pringsewu berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2012 bidang Astronomi. 

Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas prestasi yang dicapai Farkhan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu memberikan penghargaan khusus berupa piagam dan bantuan tali asih.
Pemberian piagam dan tali asih diserahkan langsung oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi kepada Farkhan, saat upacara bendera di halaman Pendopo Pemda Kabupaten Pringsewu, Senin (10/9).

Bupati Pringsewu juga menyampaikan selamat dan mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang telah ditorehkan salah satu putra Bumi Jejama Secancanan, dan berharap prestasi yang diraih Farkhan tersebut akan mampu melestarikan tradisi perolehan medali bagi Pringsewu di bidang olimpiade sains baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti yang pernah diraih pendahulunya yakni Irfan Haris, pelajar SMA Negeri 1 Pringsewu yang berhasil mendapatkan medali emas di Olimpiade Biologi Internasional (IBO) di Tsukuba, Jepang, serta di Changwon, Korea Selatan berturut-turut

Farkhan Raflesia, kelahiran Desa Tambahrejo, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, 28 Juni 1996,  yang saat ini duduk di kelas XII IPA III SMA Negeri Gadingrejo, Pringsewu ini berhasil menyisihkan peserta  dari 33 provinsi  dalam lomba yang digelar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Depok, 2 hingga 6 September lalu. (*/Humas & Protokol Setdakab Pringsewu/Isnanto Hapsara)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Rabu, 05 September 2012

Pringsewu Kirim 25 Transmigran Ke Katingan Kalteng

PRINGSEWU – Kabupaten Pringsewu siap mengirimkan 25 kepala keluarga mengikuti program transmigrasi ke Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Kaitan hal tersebut, sebanyak 47 KK calon transmigran mengikuti proses seleksi akhir bertempat di Balai Desa Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Rabu (5/9).

Mereka berasal dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu, yakni masing-masing dari Kecamatan Gadingrejo 10 KK, Pardasuka 10 KK, Ambarawa 5 KK, Sukoharjo 10 KK, Pringsewu 5 KK, Banyumas 3 KK, serta Kecamatan Pagelaran dan Pagelaran Utara sebanyak 4 KK. Ke 47 KK tersebut merupakan hasil seleksi sebelumnya dari 120 KK calon transmigran yang mendaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pringsewu. Dari 47 KK ini, selanjutnya hanya akan diambil 25 KK untuk diberangkatkan menuju Katingan.
Bupati Pringsewu H.Sujadi saat menghadiri seleksi akhir tersebut, mengharapkan calon transmigran mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan di daerah permukiman baru nantinya. ”Dimanapun kita tinggal, baik di Pringsewu maupun di Katingan nanti, pada hakikatnya adalah sama-sama untuk membangun negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.  Bupati juga mengharapkan para transmigran nantinya dapat membawa diri, serta bekerja keras guna dapat meningkatkan kesejahteraan di tanah harapan yang baru.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Katingan Bambang Harianto didampingi Kabid Transmigrasi Dullah, SH dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Kabupaten Katingan saat ini membutuhkan 300 KK dari target sebanyak 500 KK untuk ditempatkan di wilayah tersebut. Untuk tahun ini, akan ditempatkan sebanyak 150 KK transmigran yang berasal dari provinsi lain, yakni transmigran asal Jawa Barat sebanyak 50 KK, Jawa Tengah 50 KK, Bali 25 KK, serta Lampung yang kesemuanya berasal dari Pringsewu sebanyak 25 KK. Sementara sisanya berasal dari program transmigrasi lokal (translok).

Bambang Harianto juga menjelaskan, Kabupaten Katingan yang beribukota di kota Kasongan, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kota Waringin Timur yang terbentuk melalui UU No.5 Tahun 2002, dengan luas wilayah mencapai 17.500 km2, berpenduduk 124.000 jiwa, terdiri dari 13 kecamatan, 161 desa dan 7 kelurahan.
Para transmigran ini, selama 18 bulan biaya hidupnya akan ditangung oleh pemerintah, dan selama mereka hidup di daerah transmigrasi, diharapkan dapat beradaptasi dengan masyarakat setempat, sekaligus saling bertukar skill, terutama di bidang pertanian, guna bersama-sama mengolah lahan yang sebagian besar merupakan lahan basah dan lahan gambut. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Selasa, 04 September 2012

Koperasi Syariah Pilar Pelindung Umat

PRINGSEWU - Pengembangan koperasi berbasis syariah merupakan salah satu prioritas dalam upaya pencapaian visi-misi pembangunan di Kabupaten Pringsewu guna memperkuat solidaritas antar warga, meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya, serta sebagai alternatif penyedia barang, jasa dan dana dalam situasi mendesak. Selain itu, koperasi syariah bisa pula dijadikan sebagai pilar pelindung bagi masyarakat agar tidak terjebak dalam situasi yang dapat melunturkan aqidah akibat desakan ekonomi.

Demikian dikatakan Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan UMKM Kabupaten Pringsewu Dra. Hj.Nur Kuncaraningsih saat peresmian Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Pringsewu di Pringsewu, Selasa (4/9).

Agar dapat berkembang, kata dia, suatu usaha memerlukan kepedulian dan partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, sudah semestinya sebuah koperasi jasa keuangan syariah dapat memberikan pelayanan terbaik dalam menyediakan kebutuhan anggotanya, begitupun sebaliknya para anggota juga dapat memahami dengan baik hak dan kewajibannya. ”Hak anggota disini adalah hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik sesuai dengan kemampuan koperasi, sedangkan kewajiban anggota terutama dalam menyimpan uangnya di koperasi serta melunasi pinjamannya tepat waktu jadwal yang telah disepakati, sehingga jangan sampai kegiatan simpan pinjam koperasi hanya didominasi kegiatan peminjaman disebabkan anggota koperasi lebih suka meminjam tapi enggan menyimpan,” katanya.

Terkait dipilihnya Pringsewu sebagai lokasi kantor pusat KJKS BMT UGT Sidogiri di Provinsi Lampung, lanjut dia, Pemkab Pringsewu memberikan apresiasi kepada KJKS BMT UGT Sidogiri, yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Pringsewu. ”Semoga dengan terpilihnya Pringsewu sebagai basis KJKS BMT UGT Sidogiri di Provinsi Lampung, gerakan koperasi berbasis syariah dapat berkembang dengan baik sehingga tujuan cita-cita yang terkandung dalam pengembangan koperasi syariah dapat tercapai,” tutupnya.

Acara peresmian KJKS BMT UGT Sidogiri ditandai dengan prosesi pemotongan pita oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Hj.Nurrohmah Sujadi didampingi wakilnya Hj Dea Ameira Narapati, serta tokoh masyarakat dan kalangan pondok pesantren di Pringsewu. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Bupati Pringsewu Buka Bimtek Pengadaan Barang & Jasa

PRINGSEWU - Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan salah satu faktor penting dan dibutuhkan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Kesuksesan pembangunan di negeri ini, sangat dipengaruhi oleh efektifitas pelaksanaan pengadaan barang jasa pemerintah di setiap wilayah, termasuk di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Hal tersebut dikatakan Bupati Pringsewu Sujadi saat membuka bimbingan teknis dan ujian sertifikasi pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kabupaten Pringsewu di aula STMIK Pringsewu, Pringsewu Selatan, Selasa (4/9) yang diikuti sejumlah perwakilan SKPD di lingkungan pemkab setempat.

Dikatakannya, sumber daya manusia yang cakap, terampil, dan jujur, mutlak diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa, agar proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat terselenggara secara efektif dan efisien serta tidak menyimpang dari ketentuan yang telah diatur dalam perundang-undangan.
“Sudah menjadi tekad Pemerintah Kabupaten Pringsewu bahwa untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah, harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku yakni Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, dan penyelenggaranya wajib mempunyai sertifikasi keahlian pengadaan barang dan jasa pemerintah, agar proses pengadaan dapat berjalan efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik,” katanya.

Bupati Pringsewu yang didampingi Wabup Handitya Narapati SZP dan Sekda Drs.Idrus Effendi juga berharap kegiatan ini dapat berlangsung lancar dan sukses, sehingga jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang memiliki sertifikat kelulusan pengadaan barang dan jasa pemerintah, yang saat ini hanya berjumlah sekitar 130 orang, dapat bertambah agar ke depan lebih banyak lagi tenaga pengadaan barang dan jasa yang dapat mengemban tugas dalam hal penyediaan fasilitas dan pelayanan pemerintah secara transparan, akuntabel dan professional, sehingga proses pengadaan di lingkungan Pemkab Pringsewu dapat terlaksana dengan lebih baik dan penggunaan keuangan negara berjalan lebih efisien, efektif dan tepat guna. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
 
 
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Senin, 03 September 2012

Pemkab Pringsewu Gelar Rakor

PRINGSEWU - Rapat koordinasi (rakor) jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu digelar di aula kantor lantai 2, Gedung Olahraga (GOR) Kuncup, Pringsewu, Senin (3/9). Rakor yang dipimpin Wakil Bupati Pringsewu Han
ditya Narapati SZP didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.Idrus Effendi dan para asisten tersebut, diikuti staf ahli bupati, para kepala SKPD, serta 9 camat se Kabupaten Pringsewu.

Dalam rakor tersebut, sejumlah persoalan mengemuka, diantaranya masalah normalisasi saluran irigasi skunder PU di Desa Tulungagung Kecamatan Gadingrejo yang disampaikan Dinas Perkebunan, Kehutanan dan TPH, dimana sedimentasi lumpur saluran irigasi skunder sudah sangat tebal sehingga perkumpulan petani pemakai air setempat berswadaya melakukan normalisasi di saluran irigasi tersebut. Juga masalah kekeringan, termasuk 50 hektar sawah di daerah ini yang terserang Tungro.

Sementara itu, tingginya kasus DBD juga menjadi persoalan tersendiri yang perlu disikapi. Dinas Kesehatan setempat berharap adanya koordiansi dengan kecamatan dan desa/kelurahan untuk meningkatkan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus. Bahkan, Diskes juga telah mengadakan pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kecamatan Pringsewu dan Ambarawa.

Terkait penerimaan PAD Pringsewu dari sektor pajak dan retribusi, dimana hingga 29 Agustus 2012, dari target sebesar Rp 21.916.000.000 baru terealisasi Rp 15.657.170.373 atau 71,44 %. Oleh karenanya, Dispenda setempat mengharapkan agar SKPD yang penerimaannya di bawah 50 %, agar lebih efektif meningkatkan pendapatan dengan melakukan pemetaan dan pendataan terhadap objek atau potensi pendapatan baru.

Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu Handitya Narapati SZP juga meminta setiap SKPD agar meningkatkan kinerja, termasuk masalah kedisiplinan para pegawai. Bahkan, secara khusus masalah kemacetan lalu lintas, terutama di Tugu Pemuda yang merupakan persimpangan Jalan Veteran dengan Jalan KH Ghalib Raya Pringsewu juga mendapat sorotan wakil bupati. Ia meminta Dinas Perhubungan setempat untuk mengatasi persoalan tersebut, termasuk rencana peresmian Terminal Induk Gadingrejo, Pringsewu. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Situs Pahlawan KH Ghalib Akan Dijadikan Kawasan Wisata Religi

PRINGSEWUPemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu berencana menjadikan situs peninggalan pahlawan KH Ghalib sebagai kawasan wisata religi Provinsi Lampung. Rencana tersebut disampaikan Bupati Pringsewu H Sujadi saat mengunjungi situs bersejarah peninggalan KH Ghalib di kawasan Pesantren Pringsewu, Jumat (31/8) lalu.

Menurut bupati Sujadi, sebagai ulama besar dan tokoh pejuang kemerdekaan, KH Ghalib mempunyai jasa-jasa yang tak ternilai harganya bagi sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sehingga tidak berlebihan bila situs peninggalan tokoh penyebar Islam di wilayah Pringsewu ini dilestarikan dan dirawat sebaik-baiknya. Terlebih, makam KH Ghalib maupun Masjid Jami’ KH Ghalib banyak dikunjungi oleh para peziarah, terutama dari luar wilayah Lampung, seperti dari pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera sendiri, bahkan dari luar negeri.

Dikatakan oleh Sujadi, pihaknya juga berencana menjadikan situs KH Ghalib sebagai pusat wisata religi ziarah, seperti halnya ziarah wali songo di Pulau Jawa. Kesemuanya dapat terwujud bila sejumlah kelengkapan fasilitas juga tersedia. Sementara itu, salah satu ahli waris keluarga KH Ghalib, Farida berharap kepedulian Pemkab Pringsewu untuk turut melestarikan dan menjaga situs peninggalan salah satu pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut. Pihaknya siap membantu dan memfasilitasi bilamana nanti pemerintah memerlukan data maupun aset peninggalan KH Ghalib untuk keperluan penunjang rencana pengembangan kawasan situs wisata rohani tersebut.

Wartini, salah satu peziarah yang datang dari Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Palembang mengaku dirinya bersama keluarganya hampir setiap 3 tahun sekali selalu berziarah mengunjungi makam KH Ghalib, untuk berdoa dan mencari berkah, sementara rekannya sesama peziarah bahkan setiap setahun sekali dipastikan selalu berziarah ke makam KH Ghalib. Terkait fasilitas penunjang, ia mengharapkan agar di area tersebut juga dapat dilengkapi sarana penunjang lainnya, misalnya pusat oleh-oleh atau souvenir. Selama ini ia dan peziarah lain, mencari oleh-oleh dengan berbelanja di Pasar Pringsewu atau ke Mal Pringsewu.

Untuk diketahui, KH Ghalib merupakan tokoh ulama besar sekaligus tokoh pejuang kemerdekaan. Beliau juga merupakan komandan pasukan Tentara Hizbullah yang terkenal gagah berani berjuang melawan pendudukan Belanda dan Jepang, bukan hanya di wilayah Pringsewu atau Lampung namun hingga wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya. KH Ghalib sendiri gugur ditangan pasukan Belanda pada tahun 1949, dan dimakamkan tak jauh dari pesantren miliknya di Pringsewu Barat. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>

Sabtu, 01 September 2012

Bupati Pringsewu Dapat Gelar Kehormatan Dari MPAL Tanggamus

K.H. SUJADI SADDAD PENGIKHAN JUNJUNGAN NITIGAMA
KOTAAGUNG - Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sujadi beserta istri, yakni Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pringsewu Hj.Nurrohmah Sujadi mendapat gelar kehormatan  dari majelis penyimbang adat Lampung Kabupaten Tanggamus. H.Sujadi memperoleh gelar (adok) Pangeran Junjungan Nitigama, sementara Hj.Nurrohmah Sujadi diberi gelar Ratu Pengayom Cahyagama. Upacara pemberian gelar adat kehormatan  (pengetahan adok) tersebut dilaksanakan di Lapangan Merdeka, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Sabtu (1/9) oleh Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Tanggamus dalam rangkaian acara Festival Teluk Semaka 2012.
Acara tersebut juga dihadiri Bupati Kabupaten Tanggamus H.Bambang Kurniawan, ST dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tanggamus Hj.Dewi Handajani, Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus Ir.Gunawan TW beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus serta jajaran fokorpimda Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu, serta dari Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Provinsi Lampung.
Dari jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu tampak hadir Sekretaris Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pringsewu Drs.Samsir Kasim dan Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.Sunargianto, M.Pd beserta para kasubbag dan staf.
Selain Bupati Kabupaten Pringsewu H.Sujadi, pengetahan adok juga diberikan kepada Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tanggamus AKBP Bayu Aji yang diberi gelar Pangeran Penata Hukum, serta Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0424/TGM Letkol Inf.Rionardo dengan gelar Pangeran P. Bangsa.
Ketiga pimpinan daerah tersebut mendapatkan gelar kehormatan karena jasanya bagi pembangunan daerah dan terutama dalam ikut pula mengembangkan, memajukan, dan melestarikan adat dan budaya Lampung, khususnya di Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Pringsewu. (*/Humas Pemda Kab. Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
||Baca Selengkapnya, KLIK DI SINI>>