Hal tersebut disampaikan Bupati Pringsewu H.Sujadi saat membuka seminar nasional bertema 4 pilar kebangsaan di kampus STIE Muhammadiyah Pringsewu, Selasa (20/11).
Menurut Sujadi, sudah sepatutnya empat pilar kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat itu dijaga, dipahami, dan dihayati, serta dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dimana Pancasila adalah sebagai ideologi, UUD ’45 sebagai aturan yang mesti ditaati, NKRI sebagai harga mati, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat semua rakyat. "Melalui empat pilar tersebut, tujuan dan cita-cita bangsa ini akan terwujud," katanya.
Sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ini, lanjut Sujadi, tentu bukan hanya tugas lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, serta TNI dan Polri saja, melainkan menjadi kewajiban dari seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan demikian diharapkan pada masa yang akan datang, kita dapat menangkal berbagai ancaman yang dapat membelokkan dan memecah belah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia khususnya terhadap gerakan radikalisme dan terorisme yang meresahkan masyarakat,” harapnya.
Seminar nasional yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dengan menghadirkan narasumber anggota MPR RI Ir.H.Daryatmo Mardiyanto tersebut, juga dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Handitya Narapati SZP, Wakil Ketua DPRD Pringsewu Stiyono, SH, Sekda Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi, Asisten Bidang Pemerintahan Firman Muntako, SE, dan sejumlah kepala SKPD terkait, serta diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pringsewu. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)
3 komentar:
http://pardasuka-pringsewu.blogspot.com/2012/04/pantun-lampung.html
seringkali saya nggak ngerti bahasa yang digunakan para pejabat, mereka sepakat dan mendukung penerapan 4 pilar kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, yaitu Pancasila, UUD ’45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. tetapi kebijakan-kebijakan yang diambil nggak mencerminkan hal itu. pejabat daerah dan pusat sama saja.
jadi ya...pidato-pidato itu cuma omong kosong, setiap kali pidato tentang keberagaman, kesatuan dll, seperti putar kaset saja. jadi mending nggak usah omong, tunjukkan saja dukungan Ibu/Bapak pejabat melalui kebijakan yang diambil. wujudkan keberpihakan Anda pada Indonesia, bukan pada Barat maupun Arab.
seringkali saya nggak ngerti bahasa yang digunakan para pejabat, mereka sepakat dan mendukung penerapan 4 pilar kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, yaitu Pancasila, UUD ’45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika. tetapi kebijakan-kebijakan yang diambil nggak mencerminkan hal itu. pejabat daerah dan pusat sama saja.
jadi ya...pidato-pidato itu cuma omong kosong, setiap kali pidato tentang keberagaman, kesatuan dll, seperti putar kaset saja. jadi mending nggak usah omong, tunjukkan saja dukungan Ibu/Bapak pejabat melalui kebijakan yang diambil. wujudkan keberpihakan Anda pada Indonesia, bukan pada Barat maupun Arab.
Posting Komentar