Pages

Subscribe:

Senin, 05 November 2012

Bupati Pringsewu Buka Sosialisasi Pengembangan UMKM

PRINGSEWU - Bupati Pringsewu Sujadi membuka sosialisasi dan diskusi terbatas dalam rangka penelitian dan pengembangan komoditas produk jenis usaha UMKM Provinsi Lampung 2012 wilayah Kabup
aten Pringsewu di aula RSUD Pringsewu, Rabu (24/10). Kegiatan ini diikuti para pengusaha UMKM di Bumi Jejama Secancanan.

Bupati Pringsewu Sujadi dalam sambutannya mengatakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia, karena UMKM terbukti mampu menyokong perekonomian, termasuk saat terjadi krisis moneter, dimana banyak perusahaan besar collapse, namun sebagian besar UMKM terbukti mampu bertahan.
"Melihat daya imun UMKM terhadap gejolak perekonomian, serta peran UMKM dalam menyerap tenaga kerja karena bersifat padat karya, maka adalah hal yang sepantasnya apabila kini kebijakan ekonomi banyak memberi dukungan terhadap pengembangan UMKM, dengan memfasilitasi permodalan maupun pembinaan usaha," katanya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)



 Waduk Way Sekampung 
Dibangun di Pringsewu

PRINGSEWU
- Kabupaten Pringsewu dipastikan akan memiliki sebuah waduk besar guna mengairi ribuan hektar areal pertanian di daerah tersebut. Selain sebagai sarana pengairan untuk menunjang pe

rtanian maupun perikanan, waduk yang akan dibangun oleh pemerintah pusat tersebut nantinya juga berpotensi sebagai kawasan wisata di Bumi Jejama Secancanan.

Terkait rencana tersebut, digelar pertemuan konsultasi masyarakat di kampus STMIK Pringsewu, Selasa (30/10), dalam rangka pemanfaatan peluang dan untuk mengetahui keinginan masyarakat di lokasi sekitar waduk yakni Kecamatan Pagelaran, Pagelaran Utara, Pringsewu, dan Banyumas, terutama pemanfaatan sumber daya air dari sungai Way Sekampung.
Rencananya, lokasi bendungan berada di Desa Bumiratu, Kecamatan Pagelaran. Sedangkan lokasi area genangan waduk, untuk sisi kanan meliputi Desa Bumiratu, Pamenang, dan Pasirukir, Kecamatan Pagelaran. Sementara loaksi genangan waduk untuk sisi kiri meliputi Desa Fajarbaru, Girimulyo, dan Giritunggal, Kecamatan Pagelaran Utara, serta Desa Banjarrejo, Kecamatan Banyumas.

Pertemuan yang dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi tersebut, diikuti para camat beserta para kepala desa di sekitar lokasi rencana waduk, dengan menghadirkan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Way Mesuji-Way Sekampung.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Drs.H.Idrus Effendi berharap melalui pertemuan dan sosialisasi tersebut diharapkan akan diperoleh masukan untuk penyempurnaan kebijakan terkait pembangunan regulating dam di sungai Way Sekampung, sehingga dapat tersusun kebijakan yang komprehensif dan memberikan kepastian hukum terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan, serta menghasilkan pembangunan yang memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak.
"Kita semua berharap proses ini menandai bahwa pembangunan regulating dam Way Sekampung dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti, tertib hukum, serta sesuai harapan kita bersama," ujarnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)



        Jaga Persatuan dan Kesatuan !

PRINGSEWU
- Jajaran Kominda Kabupaten Pringsewu menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Pringsewu untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, yang berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan, khususnya di Kabupaten Pringsewu.

Himbauan tersebut disampaikan saat pertemuan jajaran Kominda
Kabupaten Pringsewu yang dihadiri antara lain dari jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Polres Tanggamus, Kodim 0424/TGM, Kejaksaan Negeri Kotaagung, BIN, di ruang kerja Bupati Pringsewu, Rabu (31/10).


Pertemuan yang dipimpin Bupati Pringsewu H.Sujadi tersebut, juga meminta masyarakat Pringsewu untuk senantiasa mempertahankan kerukunan, kedamaian, kenyamanan, dan kondusifitas wilayah yang selama ini telah terjaga dan terpelihara dengan baik di Bumi Jejama Secancanan. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

 
 Status Kesehatan Ibu & Anak 
Masih Jauh Dari Harapan


WAY SEKAMPUNG - Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan. Kondisi ini ditandai dengan masih tingginya angka kematian i
bu yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, dimana kondisi angka kematian bayi tidak jauh berbeda, yakni sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup.


Hal tersebut diungkapkan Bupati Pringsewu H.Sujadi, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan Setdakab Pringsewu H.Firman Muntako, SE saat membuka Rakor Kesehatan se Provinsi Lampung yang diikuti para Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, baik provinsi maupun 14 kabupaten kota, di Hotel Bukit Sarinongko, Way Sekampung, Sukoharjo, Pringsewu, Rabu (31/10).

Untuk Kabupaten Pringsewu, ungkap bupati, jumlah kasus kematian ibu sampai dengan September 2012 ada 5 kasus, atau 105 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan target Milenium Development Goals (MDGs) 2015, yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan kasus kematian bayi di Pringsewu sampai bulan September 2012 sebanyak 61 kasus atau angka kematian bayi 9 per 1.000 kelahiran hidup.
“Jumlah ini sudah cukup bagus jika dibandingkan dengan target MDGs 2015 yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara umur harapan hidup di Kabupaten Pringsewu tahun 2011 adalah 68,6 dimana jumlah ini merupakan peningkatan jika dibandingkan tahun 2010 sebesar 68,5,” ungkapnya.

Pencapaian MDG’s 2015, lanjut dia, dilaksanakan dengan memanfaatkan dana APBD II, APBD I dan APBN. Namun dana yang ada kurang memadai, mengingat banyaknya indikator pencapaian MDG’s. “Untuk itu diperlukan kepedulian dari semua pihak guna mencari solusi terbaik terkait permasalahan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut dipaparkan bupati, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. “Hal ini amat penting karena pembangunan kesehatan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Dua aspek yang menjadi indikator dalam derajat kesehatan adalah penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan masyarakat dengan mutu kesehatan yang tinggi, pemerintah bersama-sama dengan masyarakat serta pihak-pihak terkait lainnya harus terus berupaya meminimalisir angka kematian ibu dan angka kematian bayi,” pungkasnya. (*/Humas Pemkab Pringsewu/Isnanto Hapsara, A.Md)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar